RABBI
Rabbi,
Engkaulah Yang Maha Tinggi
Takkan lelah jua aku inggin menggapai-Mu
Malam-malamku yang sepi
Jalan yang terjal tanpa cahaya
Kegelapan yang melemahkan
Jauh Jarak yang meremukkan langkah
Rabbi,
Wajah dan tatap-Mu yang teduh
Melemparkan kesia-siaan yang dalam
Rasa Maluku begitu mengental
Seperti tak ingin beranjak
Dari sekujur jasad
Rabbi,
Jika memuliakan-Mu adalah sebuah kesenangan
Kenapa langkah ini begitu berat
Tiada jauh juga rumah-Mu
Tiada jarak juga Singgasana-Mu
Rabbi,
Jika panggilan-Mu begitu dekat
Kenapa mata ini begitu lekat dengan beribu
pandang semu
Dan Tipu daya dunia?
Rabbi,
Sanggupkan aku menatap wajah-Mu
Dengan beribu khilaf di tubuhku?
Yk,
2014
RUMAH-RUMAH KITA
Rumah-rumah kita, rumah-rumah tanpa cahaya
Rumah-rumah kita, rumah-rumah tanpa mata
Kegelapan menjadi penghuninya
Rumah-rumah kita, rumah-rumah tanpa jendela
Takkan ada pisahkan kita
Tak sedetik juga
Jangan ada hentikan langkah kita
Tak sejengkal juga
Disini aku disini Engkau
Jauh aku jauh juga Engkau
Lupa aku lupa juga Engkau
Takkan ada bisikkan kata
Selain Engkau
Jika telah penuh waktu
Dan tangan-Mu melambai
Dengan senyum juga
Kuhampiri rumah-Mu
Kubur
WAKTU
Waktu bukan sekarang jadi pertimbangan
Hanya sepercik cahaya lilin
Mata tak jua memicing
Wangi kembang kala bulan malu-malu
Suara-suara dari balik tirai dada
Berbisik menggoda
Jadi buat apa semuanya:
Ki Dasa Purwaatmaja (Eka Wuryanta)
Sekretaris LSBOPWM DIY 2015 – 2020
Puluhan Kidul RT 51 Trimurti Srandakan
bantul
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar